Kajian Kondisi Kesehatan Lingkungan Sebagai Fr Nosokomial Pada Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2013

dr. Dwi Amalia, MPH; Imam Wahjoedi, SKM, MPH; Havid Setyawan, S.Si

RINGKASAN/ABSTRAK/RESUME
Infeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang didapatkan karena perawatan di rumah sakit yang terjadi setelah 48 jam atau lebih. Infeksi nosokomial atau infeksi rumah sakit merupakan dampak negatif perawatan di rumah sakit yang paling sering terjadi, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Infeksi nosokomial menambah panjang masa perawatan di rumah sakit, meningkatkan resistensi mikroba terhadap antibiotik, menambah beban finansial sistem kesehatan, mempertinggi biaya kesehatan yang harus dibayar oleh pasien dan keluarganya, dan menyebabkan kecacatan bahkan kematian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui angka kuman udara dan usap, bakteri pathogen usap lantai di ruang operasi dan ruang perawatan di rumah sakit.
Metode kajian ini adalah kajian deskriptif terhadap kondisi ruang operasi dan ruang perawatan bedah di perawatan di RSUD Sleman, RS Jogja International Hospital, RSUD Wates, dan RS Kharisma Paramedika. Hasil pemeriksaan dibandikan dengan persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1204/Menkes/SK/X/2004.
Hasil pemeriksaan RSUD Sleman udara dan usap di ruang operasi 1: udara dan usap lantai melebihi baku mutu sedangkan ruang perawatan klas 3 (R.Alamanda): udara melebihi baku mutu dan RS JIH di ruang perawatan klas 3 ( R.Gardenia): udara dan usap lantai melebih baku mutu. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sleman pada ruang operasi: udara dan usap lantai tidak memenuhi syarat sedangkan pada ruang perawatan: udara tidak memenuhi syarat dan usap lantai memenuhi syarat. Rumah Sakit (RS) Jogja International Hospital (JIH) Yogyakarta ruang operasi: udara dan usap memenuhi syarat sedangkan ruang perawatan: udara dan usap lantai tidak memenuhi syarat.
Hasil pemeriksaan di RSUD Wates dan RSU Kharisma Paramedika menunjukkan angka kuman udara dan usap lantai dan dinding di ruang operasi memenuhi baku mutu sedangkan untuk ruang perawatan pada kedua rumah sakit tersebut tidak memebuhi baku mutu. Desinfeksi ruang operasi dilakukan dengan pengepelan ruangan sebanyak 2 kali perhari, yaitu pagi hari sebelum operasi dan setelah operasi selesai. Sedangkan sterilisasi dilakukan menggunakan UV dengan daya 150 watt (RSUD Wates) dan 100 watt (RS Kharisma Paramedika). Lantai ruang operasi bersudut lengkung, dan suhu udara diatur dengan AC split, sesuai dengan persyaratan. Luas ruang perawatan, ventilasi, dan frekuensi desinfeksi memenuhi persyaratan. Untuk mengurangi kadar kuman dalam ruang perawatan, disarankan untuk sebulan sekali melakukan desinfeksi menggunakan aerosol, atau melakukan filtrasi udara dengan elektron presipitator, atau melakukan desinfeksi dengan penyinaran UV.


Jika memerlukan dokumen full version silakan kirim ke email : info@btkljogja.or.id

0 Response to "Kajian Kondisi Kesehatan Lingkungan Sebagai Fr Nosokomial Pada Sarana Pelayanan Kesehatan Tahun 2013"

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *