Pelaksanaan
Hari,
tanggal
|
:
|
Jumat,
24 Mei 2013
|
Lokasi
|
:
|
Laboratorium
Hyperkes
|
Materi
Praktikum
|
:
|
Pengukuran
Kelelahan Kerja
|
A.
Tujuan
1.
Mahasiswa mampu melakukan
pengukuran indikator kelelahan kerja.
2.
Mahasiswa mampu
menginterpretasikan tingkat kelelahan kerja.
B.
Dasar
Teori
Kelelahan adalah gejala yang ditandai oleh penurunan kinerja otot, perasaan
lelah, dan penurunan kesiagaan. Kelelahan kerja dalam suatu industri perubahan fisiologis dalam tubuh (syaraf dan otot tidak berfungsi dengan baik, atau tidak secepat pada keadaan normal yang disebabkan oleh perubahan kimiawi
setelah bekerja), dan menurunnya kapasitas kerja.
Kelelahan diklasifikasikan
ke dalam 7 bagian, yaitu :
1.
Kelelahan visual,
yaitu meningkatnya kelelahan mata
2.
Kelelahan tubuh
secara umum, yaitu kelelahan akibat beban fisik yang berlebihan
3.
Kelelahan mental,
yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan mental atau intelektual
4.
Kelelahan syaraf,
yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian
sistem psikomotor, seperti pada pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
5.
Pekerjaan yang
bersifat monoton
6.
Kelelahan kronis,
yaitu kelelahan akibat akumulasi efek jangka panjang
7.
Kelelahan sirkadian,
yaitu bagian dari ritme siang-malam, dan memulai periode tidur yang baru.
Kelelahan ini ditandai oleh kurangnya kemampuan
bekerja yg penyebabnya psikis, hal ini pengaruh dp monotoni, keadaan lingkungan
seperti ruangan yg panas, penerangan yg tidak memadahi, intensitas kebisingan
yg tinggi, keadaan jiwa (misalnya kekhawatiran, konflik pribadi dan kondisi
kesehatan).
Penganggulangan kelelahan
kerja diantaranya adalah :
1.
Lingkungan kerja
bebas dari zat berbahaya, penerangan memadai, sesuai dengan jenis pekerjaan
yang dihadapi, maupun pengaturan udara yang adekuat, bebas dari kebisingan,
getaran, serta ketidaknyamanan.
2.
Waktu kerja diselingi
istirahat pendek dan istirahat untuk makan.
3.
Kesehatan umum dijaga
dan dimonitor.
4.
Pemberian gizi kerja
yang memadai sesuai dengan jenis pekerjaan dan beban kerja.
5.
Beban kerja berat
tidak berlangsung terlalu lama.
6.
Tempat tinggal
diusahakan sedekat mungkin dengan tempat kerja, kalau perlu bagi tenaga kerja
dengan tempat tinggal jauh diusahakan transportasi dari perusahaan.
7.
Pembinaan mental
secara teratur dan berkala dalam rangka stabilitas kerja dan kehidupannya.
8.
Disediakaan fasilitas
rekreasi, waktu rekreasi dan istirahat dialoksikan secara baik.
9.
Cuti dan liburan
diselenggarakan sebaik-baiknya.
10.
Diberikan perhatian
khusus pada kelompok tertentu seperti tenaga kerja beda usia, wanita hamil dan
menyusui, tenaga kerja dengan kerja gilir di malam hari, tenaga baru pindahan.
11.
Mengusahakan tenaga
kerja bebas alkohol, narkoba dan obat berbahaya.
C.
Alat
1.
Reaction
Timer
2.
Daya listrik
3.
Tabel interpretasi tingkat
kelelahan kerja
D.
Prosedur
Kerja
1.
Mempersiapkan dan erangkai
alat Reaction Timer.
2.
Menghidupkan power supply (ON).
3.
Menekan tombol Menu, maka
dilayar display akan muncul/memilih
Mode.
4.
Memilih tombol Mode yang
dikehendaki dengan menekan tombol Up/Down. Menekan tombol Down hingga pada display muncul Mode 1.
5.
Menekan tombol Menu untuk
keluar dari menu Mode.
6.
Menekan tombol menu sekali
lagi untuk masuk menu Time, tujuannya untuk memilih waktu pengukuran (1, 2,
atau 3 menit) menggunakan tombol Up/Down.
7.
Setelah setting selesai,
kemudian menekan tombol Menu hingga layar display
muncul R-20.
8.
Menekan tombol enter, maka
waktu efektif pengukuran dimulai (berlangsung/beroperasi). Pengukuran dilakukan
dengan menekan tombol sesuai warna yang muncul. Warna yang muncul adalah warna
merah, kuning, hijau, dan biru.
9.
Membaca memori pengukuran,
dengan cara :
a. Menekan
tombol Menu hingga pada display
muncul Read.
b. Menekan
tombol Up/Down untuk membaca isi memori.
c. Menekan
tombol Down hingga pada display
muncul angka 01 kemudian tmenekan tombol Enter.
d. Menekan
tombol Up kemudian Enter hingga muncul angka status kelelahan.
e. Menekan
tombol menu untuk mengakhirinya.
10. Menghapus
memori pengukuran, dengan cara :
a. Menekan
tombol Menu hingga pada display muncul
Eras.
b. Menekan
tombol Enter untuk menghapus memori sehingga tampilan pada layar display menjadi 000.
c. Menekan
tombol Menu untuk mengakhiri program.
11.
Menginterpretasikan hasil
pengukuran kelelahan kerja dengan tingkat kelelahan kerja.
Tabel 1. Interpretasi Tingkat Kelelahan Kerja
No.
|
Tingkat Kelelahan
|
Lama/Waktu Pengukuran (menit)
|
||
1
|
2
|
3
|
||
1.
|
Prima
|
49
– 60
|
97
– 120
|
145
– 180
|
2.
|
Normal
|
37
– 48
|
73
– 96
|
109
– 144
|
3.
|
Sedang
|
25
– 36
|
49
– 72
|
73
– 108
|
4.
|
Lelah
|
23
– 24
|
25
– 48
|
37
– 72
|
5.
|
Sangat
lelah
|
0
– 12
|
0
– 24
|
0 – 36
|
E.
Hasil
Pengukuran
Hasil pengukuran kelelahan
kerja dengan lama/waktu pengukuran selama 2 menit adalah sebagai berikut :
No.
|
Nama
|
Hasil Pengukuran
|
Tingkat Kelelehan
|
1.
|
Ardian Arief Ramadhan
|
74
|
Normal
|
2.
|
Dodik Pribadi
|
77
|
Normal
|
3.
|
Harini Merdekawati
|
72
|
Sedang
|
4.
|
Riezka Danastri P.
|
74
|
Normal
|
5.
|
Winarni Kistanti
|
73
|
Normal
|
F.
Analisis
dan Pembahasan
Pengukuran
kelelahan kerja dilakukan terhadap 5 mahasiswa. Pengukuran kelelahan kerja
terhadap Dodik Pribadi memperoleh hasil 77 yang menunjukkan interpretasi
tingkat kelelahan kerja yang normal. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi
diantara ke-4 mahasiswa lainnya, sedangkan pengukuran kelelahan kerja terhadap
Harini Merdekawati memperoleh hasil terendah yaitu sebesar 72 yang menunjukkan
interpretasi tingkat kelelahan kerja sedang.
Secara
keseluruhan, hasil pengukuran terhadap ke-5 mahasiswa tersebut menunjukkan
tingkat kelelahan kerja yang masih normal dan tidak mengalami kelelahan kerja
yang berat. Hal ini disebabkan karena mahasiswa tidak melakukan aktifitas kerja
yang berat dan cukup istirahat.
G.
Kesimpulan
Pengukuran
kelelahan kerja dilakukan terhadap 5 mahasiswa dengan hasil pengukuran
kelelahan kerja terhadap Ardian Arief Ramadhan menunjukkan nilai 74 dengan interpretasi
kelelehan kerja normal, tingkat kelelahan Dodik Pribadi menunjukkan nilai 77
dengan interpretasi kelelehan kerja normal, tingkat keleahan Harini Merdekawati
menunjukkan nilai 72 dengan interpretasi kelelehan kerja sedang, tingkat
kelelahan Riezka Danastri Primastuti menunjukkan nilai 74 dengan interpretasi
kelelehan kerja normal, tingkat kelelahan Winarni Kristanti menunjukkan nilai
73 dengan interpretasi kelelehan kerja normal.
Secara
keseluruhan, hasil pengukuran terhadap ke-5 mahasiswa tersebut menunjukkan
tingkat kelelahan kerja yang masih normal dan tidak mengalami kelelahan kerja
yang berat.
H.
Daftar
Pustaka
Kelelahan
Kerja. Materi Kuliah Hyperkes Semester IV Jurusan
Kesehatan Lingkungan.
0 Response to "LAPORAN HASIL PRAKTIKUM HYPERKES PENGUKURAN KELELAHAN KERJA"
Post a Comment